Johnson & Johnson Biosense Webster THERMOCOOL SMARTTOUCH SF Mode D'emploi page 174

Table des Matières

Publicité

Les langues disponibles
  • FR

Les langues disponibles

  • FRANÇAIS, page 12
Bahasa Indonesia
melengkung ke arah yang berlawanan. Untuk meluruskan ujungnya,
kembalikan Tuas Ayun ke posisi netral.
Pegangannya memiliki pengontrol gesekan yang dapat diatur sehingga
operator dapat menggunakan Tuas Ayun dan ujung yang melengkung
dalam keadaan "bebas" atau mengatur gesekannya agar Tuas Ayun dan
kelengkungan ujungnya "terkunci" di tempatnya (Gambar 3). Letak tombol
ini berada di sisi yang berlawanan dari Tuas Ayun. Bila berada di luar
kemasan, tombol ini akan ada dalam posisi "mati", sehingga
memungkinkan tuas dan ujung melengkung ini bisa bergerak sebebas-
bebasnya. Jumlah gesekannya meningkat bila Tombol Pengontrol
Gesekannya diputar searah jarum jam sampai benar-benar ada dalam
posisi "hidup". Bila diputar searah jarum jam dari posisi "mati",
gesekannya akan meningkat dalam Mekanisme Defleksi. Jika diputar
Berlawanan dengan Arah Jarum Jam dari posisi "hidup", gesekannya
akan berkurang dalam Mekanisme Defleksi.
15. Untuk aplikasi FR dan pengaturan aliran, lihat Tabel 1.
Tabel 1: FR dan Pengaturan Aliran saat menggunakan generator FR
PARAMETER APLIKASI FR YANG DISARANKAN
Kisaran Daya
Pemantauan Suhu
Laju Aliran Irigasi Selama
Aplikasi FR
Waktu Aplikasi
* Tingkat daya di atas 30 Watt bisa digunakan bila jejas transmural tak dapat
diperoleh pada tingkat energi yang lebih rendah. Untuk pengaturan daya >
30 Watt, laju aliran irigasi yang disarankan adalah 15 ml/menit.
** Suhu yang terlihat pada generator FR tidak menunjukkan suhu jaringan
atau suhu antarmuka jaringan elektroda.
Saran tambahan:
Untuk ablasi geletar bergantung ismus, aplikasi daya di atas 30 watt sampai
50 watt hanya boleh digunakan jika blok konduksi tidak dapat dicapai pada
tingkat daya yang lebih rendah.
16. Rekomendasi untuk irigasi saat menggunakan generator FR Stockert:
Tingkatkan irigasi menjadi laju aliran yang tinggi mulai 5 detik sebelum
mulai menghantarkan energi FR dan pertahankan laju aliran tinggi ini
sampai 5 detik setelah menghentikan penggunaan energi. Untuk tingkat
daya sampai 30 watt, laju aliran tinggi sebesar 8 ml/mnt harus digunakan.
Untuk tingkat daya antara 31-50 watt, laju aliran tinggi sebesar 15 ml/mnt
harus digunakan. Jangan menggunakan kateter tanpa aliran irigasi.
17. Jangan memulai aplikasi energi FR sebelum memastikan peningkatan laju
aliran irigasi yang terbukti dengan penurunan suhu elektroda ujung minimal
2 °C.
18. Pantaulah suhu ujung kateter di sepanjang prosedur untuk memastikan
irigasi yang memadai. Jika suhu meningkat hingga 40 °C selama pemberian
energi FR, penghantaran dayanya harus dihentikan. Sistem irigasi harus
diperiksa ulang sebelum kembali memberikan FR. Catatan: Suhu yang
terlihat hanya menunjukkan suhu elektroda, bukannya suhu jaringan.
19. Mulailah prosedur pada 15-20 Watt. Setelah 15 detik, daya dapat
ditingkatkan secara bertahap 5-10 W dengan seperlunya, hingga diperoleh
jejas transmural, tampak dari penurunan amplitudo elektrogram unipolar
atrium > 80%, atau munculnya potensial ganda beramplitudo rendah dan
sama. Disarankan agar daya tidak melampaui 50 W ketika posisi kateter
paralel terhadap jaringan dan 35 W ketika kateter tegak lurus terhadap
jaringan. Durasi untuk setiap ablasi FR tidak boleh melampaui 120 detik.
Diizinkan untuk menyeret kateter ke lokasi berikutnya selama 120 detik
penggunaan energi tersebut. Arus FR dapat diberikan ulang ke lokasi yang
sama atau lokasi lain dengan menggunakan kateter yang sama.
20. Arus FR bisa diaplikasikan lagi ke tempat yang sama atau tempat alternatif
dengan menggunakan kateter yang sama. Tetapi jika generator mati
(impedansi atau suhu), kateter ini harus ditarik dan elektroda ujungnya
harus diperiksa untuk memastikan apakah ada gumpalan sebelum kembali
mengaplikasikan arus FR. Jika ada gumpalan, atasi dengan menggunakan
kain kasa steril yang dibasahi dengan larutan saline yang steril dan dengan
lembut sekalah bagian ujungnya hingga bersih, jangan menggosok atau
memelintir elektroda ujungnya karena bisa merusak ikatan elektroda ujung
dan melonggarkan elektroda ujung tersebut. Sebelum dimasukkan kembali,
pastikan lubang irigasinya tidak tersumbat seperti berikut ini:
Jika penyumbatan lubang irigasi terjadi:
a)
Isilah penyuntik* 1 atau 2 ml dengan larutan saline yang steril dan
lekatkan ke keran tutup atau sisi lengan.
b)
Dengan hati-hati, suntikkan larutan saline dari penyuntik ke dalam
kateter. Aliran cairan harus bisa terlihat dari ujung kateter.
174
Gambar 2
Gambar 3
Stockert.
ABLASI ATRIAL
15 W hingga 30 W*
<40 °C**
8 ml/menit
30 sampai 120 detik
ABLASI
VENTRIKULAR
31 W hingga 50 W
<40 °C**
15 ml/menit
60 sampai 120 detik
M-5276-785B

Publicité

Table des Matières
loading

Table des Matières